Masih adakah ketulusan sayang dan cintamu padaku setelah kita bersatu lagi?
Sungguh aku merasakan kecanggungan untuk hubungan kita yang sekarang ini. Aku
tidak menyangka sikap dan tindakanmu yang sekarang telah berubah. Perubahan
sikap dan tindakanmu dalam hubungan kita telah mengurangi keyakinanku padamu.
kemana engkau yang dulu aku kenal? Engkau yang selalu memberikan perhatian lebih untukku dan engkau yang selalu mengabariku disetiap aktivitas yang sedang engkau lakukan.
Kenapa engkau berubah? Dimana kau terapkan semua janji
janjimu padaku yang telah kau ucapkan padaku? Apakah engkau lupa? Atau kau
sudah tidak mengharagaiku dan tidak memperdulikan perasaanku lagi? Aku merasa
kata-kata memaafkan yang kau ucapkan untukku tidak benar-benar ikhlas dan tulus.
Setelah kita menyepakati, untuk memperbaiki hubungan kita
agar jauh lebih baik dari sebelum-sebelumnya, mengapa kau tidak menepatinya?
Padahal aku sudah berusaha sepenuhnya menjadi lebih baik demi hubungan kita
agar bertahan selamanya. Namun yang ku rasakan saat ini engkau tidak bisa
menepati semua kesepakatan kita.
Memang, kita ini sudah memasuki tahap dewasa. Akan tetepi
kedewasaan bukan berarti tidak menginginkan perhatian yang lebih dari seseorang
yang dicintai.
Aku sangat berharap, dengan engkau yang sudah merasa dewasa tidak memiliki pikiran bahwa engkaulah yang paling dewasa dibandingkan aku, dan aku berharap dengan engkau yang sudah merasa dewasa bukan berarti engkau harus mengurangi mengharagiku, dan mengurangi memperdulikanku.
Aku sangat berharap, dengan engkau yang sudah merasa dewasa tidak memiliki pikiran bahwa engkaulah yang paling dewasa dibandingkan aku, dan aku berharap dengan engkau yang sudah merasa dewasa bukan berarti engkau harus mengurangi mengharagiku, dan mengurangi memperdulikanku.
Sungguh aku tidak habis pikir dengan perubahanmu saat ini.
Sering terlintas disaat aku dibuat pesimis oleh hubungan kita untuk melupakanmu
dan membuang rasa cintaku padamu. Tidak habis pikir aku berpikir; untuk apa
hubungan ini dipertahankan? kalau engkau seolah-olah menganggapku seperti
pertemanan biasa pada umumnya.
Aku masih belum bisa habis pikir, setelah beberapa ujian
yang aku berikan padamu, keyakinanku semakin berkurang dan sangat-sangat
kecewa. Engkau janji padaku untuk tidak berbohong, dan engkau janji padaku
untuk selalu terbuka (memberitahu) disetiap kejadian serta hal apapun padaku.
Akan tetapi semua kenyataan tidak sesuai dengan apa yang engkau ucapkan
kepadaku.
Sesering mungkin engkau menyatakan ingin lebih baik dan
meminta maaf, tapi sampai kapan kau lupa dengan ucapan-ucapan janjimu? Dan
sampai kapan engkau tidak mengulangi kesalahanmu lagi?
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung, semoga bermanfaat bagi pembacanya.