Kamis, 02 Agustus 2012

Hubungan antara karakter dan bakat.

Bakat seseorang itu dipengaruhi oleh konstitusi karakternya, bahakan ada kalanya bakat itu dibangun karakternya. Bakat itu sendiri sifatnya telah dibawa sejak lahir, dan merupakan kecakapan yang khusus, yang sedikit sekali dipengaruhi oleh pengalaman.

Namun demikian, dalam pengertian yang luas, karakter itu dapat memberikan bentuk yang nyata pada potensi-potensi bakat ini dan memberikan ruang gerak yang lebih luas pula. Sebab bakat-bakat itupun berkembangnya memerlukan perangsang-perangsang. Dengan demikian karakter dan kepribadian manusia itu mempengaruhi keaktifan tumbuhnya bakat tadi.

Ada kalanya bakat ini menyebabkan timbulnya kekakuan dan sifat-sifat yang naif. Sebabnya ialah karena dengan memiliki bakat-bakat tersebut. sering timbul sikap sombong dan egosentris yang tebal, sehingga menyukarka tergugahnya potensi-potensi yang lain. Oleh karena itu pribadi harus dapat mengadakan distansi pada diri sendiri dan harus dapat keluar dari egosentrisnya, agar dapat memperoleh kebenaran.

Tipe primer, yang pada umumnya kurang dapat berfikir introspektif, kurang dapat memasak insightnya guna memperbaiki karakternya, sehingga kurang pula keberaniannya untuk mengoreksi karakternya sendiri. Oleh karena itu orang-orang yang memiliki bakat yang besar, terutama bakat intelek, mempunya kemungkinan besar pula melalui insight-insightnya akan bisa mempengaruhi karakternya. Sebab untuk dapat bertindak secara tepat, orang memerlukan insight yang tepat, dan insight ini didorong oleh kecenderungan-kecenderungan dan usaha-usaha  yang tepat. Oleh karena itu maka terjadilah kerjasama dan pengaruh yang timbal balik antara karakter dan bakat yang didorong oleh kehidupan kehendak dan intelek tadi. Dan kerjasama antara bakat, karakter, intelek, dan kehendak ini adalah soal struktur kepribadian sebagai totalitas atau satu kesatuan yang terintegrasi.

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung, semoga bermanfaat bagi pembacanya.