Slide Title 1

Aenean quis facilisis massa. Cras justo odio, scelerisque nec dignissim quis, cursus a odio. Duis ut dui vel purus aliquet tristique.

Slide Title 2

Morbi quis tellus eu turpis lacinia pharetra non eget lectus. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec.

Slide Title 3

In ornare lacus sit amet est aliquet ac tincidunt tellus semper. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Jumat, 26 April 2013

Jangan takut merenungi masa lalu



Ujian hidup dari kiri,kanan,atas,bawah. hadapi dengan sadar dan tingkat kenormalan spenuhnya. Lawan si pengintimidasi dari setiap sudut !
Karna yg menjalankan hidup adalah kita, kita yang merasakan, kita yang memilih.

Disetiap pilihan yang ku pilih selalu ada cobaan, cobaan itu berupa apapun. Terkadang aku merasakan renungan yang tiada habisnya disetiap datangnya malam, di malam itu aku merunungi setiap kesalah yang sudah ku perbuat, dan kesalahan itu tidak pernah hilang dari pikiranku, namun aku bertekat harus tetap berjuang demi menebus semua kesalahan dan dosa-dosa yang sudah ku perbuat.

Semakin dalam renungan semakin aku giat berfikir, hal itu mebuatku tidak bias tidur dalam zona ketenangan dan kenyamanan, mungkin apa kata orang benar janganlah kamu merenungin dan melihat kebelakang. Namun aku tidak bisa menghindar dari kenyataan itu, aku selalu berpikir untuk bersyukur ketika aku masih diberi kesadaran untuk merenungi semua kesalahanku dimasa lalu, dan aku mendirikan tiang untuk selalu berpikir positif dari setiap renungan yang aku pikirkan untuk menjadi lebih baik dari setiap renungan yang ku rasakan.

Menurutku tidak sepenuhnya benar apa yang dikatakan orang mengenai larangan untuk tidak merenungi kesalahan dibalik masa lalu, kita boleh melihat kebelakang namun janganlah kembali dan berbuat keselahan yang sudah dilakukan. Cukup renungi,hayati dan cobalah dari detik ini untuk memperbaiki diri agar menjadi lebih baik seperti apa yang kita pilih.

Aku yakin setiap manusia menginginkan dirinya memiliki pribadi yang baik, namun kembali pada manusianya itu sendiri, apakah ia kuat dengan cobaan dalam perjalanan menjadikan dirinya pribadi yang baik.

Rabu, 08 Agustus 2012

Tulus Atau Tidak


Masih adakah ketulusan sayang  dan cintamu padaku setelah kita bersatu lagi? Sungguh aku merasakan kecanggungan untuk hubungan kita yang sekarang ini. Aku tidak menyangka sikap dan tindakanmu yang sekarang telah berubah. Perubahan sikap dan tindakanmu dalam hubungan kita telah mengurangi keyakinanku padamu.

kemana engkau yang dulu aku kenal? Engkau yang selalu memberikan perhatian lebih untukku dan engkau yang selalu mengabariku disetiap aktivitas yang sedang engkau lakukan.
Kenapa engkau berubah? Dimana kau terapkan semua janji janjimu padaku yang telah kau ucapkan padaku? Apakah engkau lupa? Atau kau sudah tidak mengharagaiku dan tidak memperdulikan perasaanku lagi? Aku merasa kata-kata memaafkan yang kau ucapkan untukku tidak benar-benar ikhlas dan tulus.

Setelah kita menyepakati, untuk memperbaiki hubungan kita agar jauh lebih baik dari sebelum-sebelumnya, mengapa kau tidak menepatinya? Padahal aku sudah berusaha sepenuhnya menjadi lebih baik demi hubungan kita agar bertahan selamanya. Namun yang ku rasakan saat ini engkau tidak bisa menepati semua kesepakatan kita.

Memang, kita ini sudah memasuki tahap dewasa. Akan tetepi kedewasaan bukan berarti tidak menginginkan perhatian yang lebih dari seseorang yang dicintai.
Aku sangat berharap, dengan engkau yang sudah merasa dewasa tidak memiliki pikiran bahwa engkaulah yang paling dewasa dibandingkan aku, dan aku berharap dengan engkau yang sudah merasa dewasa bukan berarti engkau harus mengurangi mengharagiku, dan mengurangi memperdulikanku.

Sungguh aku tidak habis pikir dengan perubahanmu saat ini. Sering terlintas disaat aku dibuat pesimis oleh hubungan kita untuk melupakanmu dan membuang rasa cintaku padamu. Tidak habis pikir aku berpikir; untuk apa hubungan ini dipertahankan? kalau engkau seolah-olah menganggapku seperti pertemanan biasa pada umumnya. 

Aku masih belum bisa habis pikir, setelah beberapa ujian yang aku berikan padamu, keyakinanku semakin berkurang dan sangat-sangat kecewa. Engkau janji padaku untuk tidak berbohong, dan engkau janji padaku untuk selalu terbuka (memberitahu) disetiap kejadian serta hal apapun padaku. Akan tetapi semua kenyataan tidak sesuai dengan apa yang engkau ucapkan kepadaku.
Sesering mungkin engkau menyatakan ingin lebih baik dan meminta maaf, tapi sampai kapan kau lupa dengan ucapan-ucapan janjimu? Dan sampai kapan engkau tidak mengulangi kesalahanmu lagi?

Kamis, 02 Agustus 2012

Hubungan antara karakter dan bakat.

Bakat seseorang itu dipengaruhi oleh konstitusi karakternya, bahakan ada kalanya bakat itu dibangun karakternya. Bakat itu sendiri sifatnya telah dibawa sejak lahir, dan merupakan kecakapan yang khusus, yang sedikit sekali dipengaruhi oleh pengalaman.

Namun demikian, dalam pengertian yang luas, karakter itu dapat memberikan bentuk yang nyata pada potensi-potensi bakat ini dan memberikan ruang gerak yang lebih luas pula. Sebab bakat-bakat itupun berkembangnya memerlukan perangsang-perangsang. Dengan demikian karakter dan kepribadian manusia itu mempengaruhi keaktifan tumbuhnya bakat tadi.

Ada kalanya bakat ini menyebabkan timbulnya kekakuan dan sifat-sifat yang naif. Sebabnya ialah karena dengan memiliki bakat-bakat tersebut. sering timbul sikap sombong dan egosentris yang tebal, sehingga menyukarka tergugahnya potensi-potensi yang lain. Oleh karena itu pribadi harus dapat mengadakan distansi pada diri sendiri dan harus dapat keluar dari egosentrisnya, agar dapat memperoleh kebenaran.

Tipe primer, yang pada umumnya kurang dapat berfikir introspektif, kurang dapat memasak insightnya guna memperbaiki karakternya, sehingga kurang pula keberaniannya untuk mengoreksi karakternya sendiri. Oleh karena itu orang-orang yang memiliki bakat yang besar, terutama bakat intelek, mempunya kemungkinan besar pula melalui insight-insightnya akan bisa mempengaruhi karakternya. Sebab untuk dapat bertindak secara tepat, orang memerlukan insight yang tepat, dan insight ini didorong oleh kecenderungan-kecenderungan dan usaha-usaha  yang tepat. Oleh karena itu maka terjadilah kerjasama dan pengaruh yang timbal balik antara karakter dan bakat yang didorong oleh kehidupan kehendak dan intelek tadi. Dan kerjasama antara bakat, karakter, intelek, dan kehendak ini adalah soal struktur kepribadian sebagai totalitas atau satu kesatuan yang terintegrasi.

Bagaimana membina pribadi diri?

Sejak dilahirkan, setiap orang bertumbuh dan berkembang menurut masa dan irama perkembangan sendiri-sendiri, membawa daya kemampuan kodratnya sendiri, yang dikembangtumbuhkan lingkungannya sendiri pula, sehingga hasilnya merupakan sesuatu yang kompleks dan unik. Keunikan yang disebabkan karena kekompleksan dan unik, yang seakan-akan tidak seorangpun ada persamaan dengan orang yang lain, dalam hal apapun.

Sebenarnya diantara manusia yang satu dengan yang lain, ada pula persamaannya, misalnya tentang masa-masa yang dilalui disepanjang hidupnya, sejauh manusia berada didalam kehidupan yang normal. Tegasnya, tiap manusia akan selalu bersama melewati masa bayi, masa kanak-kanak, masa sekolah, masa remaja, masa dewasa dan masa tua. Tiap masa mempunyai tugas yang hamper bersamaan pula. Masa kanak-kanak bertugas mengembangkan diri dengan bermain. Masa anak bertugas mengembangkan diri dengan belajar, masa remaja, para remaja bertugas membekali diri untuk kehidupan yang bahagia, dan masa dewasa bertugas membina keluarga dengan pekerjaan-pekerjaan yang mendatangkan hasil, guna mempertahankan hidup dan kehidupan selanjutnya.

Tugas utama agar didalam pergaulan dengan manusia yang lain, mereka dapat hidup dengan tenang, adalah bahwa ia harus memiliki pribadi yang baik. Yang berarti tidak ada alsan bagi yang lain untuk datangnya ketidak tenangan. Hal ini merupakan konsekwensi lanjut dari  pada kesanggupannya untuk hidup. Cepat atau lambat, masa untuk itu harus dimilikinya, dengan  mengusahakan diri.

Dalam hal inilah arti kehadiran pendidikan ditengah kehidupan masyarakat. Yaitu membantu agar tiap individu mampu menjadi anggauta kesatuan social manusia, tanpa kehilangan pribadinya masing-masing. Usaha semacam itu masih harus dilanjutkan oleh individu itu sendiri, bila tiada lagi waktu untuk mendapatkannya disesuatu perguruan. Sebab secara kodrat ia akan dibebani untuk membina pribadi anak-anaknya. Sebagai manusia yang bertanggung jawab atas kemasalahan bersama ia harus menunaikan tugasnya sebagai Pembina anak-anak mereka. Untuk itu mereka dituntut untuk lebih dahulu membina diri sendiri, mendidik diri sendiri, membina pribadi diri, sehingga tingkahlaku, perbuatan maupun ucapannya dapat dipergunakan sebagai isi bagi si anak, yang juga sudah mulai berusaha membina dirinya, dengan kemampuannya untuk meniru.

Apapun yang dilakukan oleh orang-orang yang ada disekitarnya, akan ditirukan oleh anak-anak. Dengan demikian, betapa harus berhati-hatinya orang tua membawa diri didepan anak-anak mereka, sebab tiap geraknya, tiap ucapannya akan diisikan kedalam kandungan kepribadiannya didalam perkembangannya.

Jumat, 18 Mei 2012

Untuk Sahabat


Terkadang untuk bersahabat membutuhkan waktu yang lama, dari mulai dipertemukan melalu berbagai macam aktivitas. Berbagai macam karakter,sifat,sikap yang kita jumpai untuk dipelajari dan dimengerti untuk bisa menjalani hubungan persahabat yang harmonis. Kadang kala aku berandai-andai dan membuat opini yang belum tentu kesampean untuk memiliki sahabat sebanyak-banyaknya, dan berandai bisa menjalani hubungan yang harmonis serta sukses bersama-sama selamanya.

Namun realitaku tak seberuntung opini yang ku buat dan yang ku andai-andaikan, semua kacau akibat kesalahpahaman akibat permainan pikiran diri sendiri yang tak bisa dikendalikan. Ketika pikiran sendiri sedang mempermainkan kita yang bertujuan untuk menjrumus ke sikap negativ, "Apakah yang akan kita lakukan untuk menghadapi permainan pikiran tersebut?" Mudah saja, coba kita pertanyakan kepada diri sendiri apa yang sedang kita pikirkan, dan apa yang akan terjadi bila melakukan sesuatu dari apa yang sedang kita pikirkan.

Berfikir positif saja tidaklah cukup untuk membentuk suatu keharmonisan dalam persahabatan jangka selamanya, sebaiknya kita juga berfikir negativ dan realistis agar mencapai target persahabatan yang harmonis. Jangan karena kita melihat selintas wajah sahabat kita yang tampangnya lagi tak bersahabat dengan kita, lalu kita rela keharmonisan yang sejak lama kita bangun di grogoti secara cuma-cuma oleh permainan pikiran sendiri.

Jumat, 11 Mei 2012

Kegigihan Instrumen Sejati

Tampaknya kegigihan merupakan bagian penting dari kehidupan awal rock-and-rol. Les Paul (yang namanya dipakai untuk merek gitar terkenal) mengubah musik moderen setelah medesain sebuah gitar elektrik dari sebuah gitar akustik tua, dengan mengisi rongga gitar itu dengan kaus kaki, celana pendek, handuk, dan bahkan potongan-potongan plester untuk memperoleh tone yang lebih garang.

Les sadar bahwa bobot gitar ciptaannya akan memperkecil kemungkinan untuk dimainkan secara live, sehingga dia membuat instrumen baru dengan menggunakan balok kayu berukuran empat kali empat. Kayu itu menjadi gitar elektrik pertama musik rock.

Jawara gitar lainnya, Chet Atkins, menggunakan apa saja yang tersedia untuk terus bermain gitar. Ketika senar gitar pertamanya putus (sebenarnya ukulele), ia mengambil kawat dari pintu kasa dan memasangnya pada gitarnya. Angus Young dari AC/DC bahkan lebih kreatif lagi. Setiap kali jarinya patah yang sering dialaminya, karena jatuh dari ampli atau panggung hidrolis, dia menggunakan bilah penahan jarinya untuk memainkan slide guitar.

Kamis, 10 Mei 2012

Instrumen Pertamamu

Walaupun bicara mengenai keberhasilan atau kegagalan ini menarik, kita sebaiknya tidak melangkah terlalu jauh. Sebelum anda bisa merekam album yang sukses, anda harus punya alat untuk menyalurkan expresi musik anda: dengan kata lain, sebuah instrumen. Bagiku, instrumen itu adalah gitar. Meskipun aku sudah mencoba bermain bas dan terkadang drum, aku lebih tertarik pada gitar.
Meskipun begitu, sebagai pemain gitar, aku tidak mau ada pemain synthesizer yang memberi tahu apa yang harus kulakukan dengan SG-ku, karena itu aku akan menghindari mitos dan legenda yang menyinggung perasaan para pemain lain.

Apa pun yang anda sandang di pundak anda, membeli instrumen pertama anda itu masalah besar. Membeli instrumen sejati pertama anda malah masalah yang lebih besar lagi karena rocker remaja hampir selalu mengawalinya dengan versi diskon atau tiruan merek popular.
Ini sebagian karena keraguan orangtua. Kebanyakan orangtua para penggemar Satriani tidak rela mengeluarkan jutaan rupiah untuk membeli gitar Fender Stratocaster, Gibson Les Paul, yang kemudian hanya disandarkan di pintu lemari, atau berganti fungsi menjadi rak dasi. Karena itu, tiruannya muncul dan, walaupun hampir selalu punya kekurangan di bandingkan merek aslinya.

Orang tua anak-anak pemuja rock-and-roll tidaklah jika menyarankan para musisi muda untuk mendapatkan senjata pertama mereka dari tingkat dasar.
Beberapa pemain gitar kelas dunia yang paling hebat menerapkannya secara extrem, yaitu membuat instrumen mereka sendiri, bikan membeli dari show room. Brian May gitaris Queen membut gitar red spesialnya yang tersohor itu bersama ayahnya, dengan menggunakan sepotong kayu mahoni yang dicomot dari tumpukan sampah temannya sebagai leher gitar, dan papan kayu ek tua untuk badan gitar. Biaya pembuatan itu $50 (tidak termasuk setengah dolar yang digunakan May untuk membeli pick gitar), dan dia memainkan sepanjang kariernya.