Sejak dilahirkan, setiap orang bertumbuh dan berkembang
menurut masa dan irama perkembangan sendiri-sendiri, membawa daya
kemampuan kodratnya sendiri, yang dikembangtumbuhkan lingkungannya
sendiri pula, sehingga hasilnya merupakan sesuatu yang kompleks dan
unik. Keunikan yang disebabkan karena kekompleksan dan unik, yang
seakan-akan tidak seorangpun ada persamaan dengan orang yang lain, dalam
hal apapun.
Sebenarnya diantara manusia yang
satu dengan yang lain, ada pula persamaannya, misalnya tentang masa-masa
yang dilalui disepanjang hidupnya, sejauh manusia berada didalam
kehidupan yang normal. Tegasnya, tiap manusia akan selalu bersama
melewati masa bayi, masa kanak-kanak, masa sekolah, masa remaja, masa
dewasa dan masa tua. Tiap masa mempunyai tugas yang hamper bersamaan
pula. Masa kanak-kanak bertugas mengembangkan diri dengan bermain. Masa
anak bertugas mengembangkan diri dengan belajar, masa remaja, para
remaja bertugas membekali diri untuk kehidupan yang bahagia, dan masa
dewasa bertugas membina keluarga dengan pekerjaan-pekerjaan yang
mendatangkan hasil, guna mempertahankan hidup dan kehidupan selanjutnya.
Tugas
utama agar didalam pergaulan dengan manusia yang lain, mereka dapat
hidup dengan tenang, adalah bahwa ia harus memiliki pribadi yang baik.
Yang berarti tidak ada alsan bagi yang lain untuk datangnya ketidak
tenangan. Hal ini merupakan konsekwensi lanjut dari pada kesanggupannya
untuk hidup. Cepat atau lambat, masa untuk itu harus dimilikinya,
dengan mengusahakan diri.
Dalam hal inilah arti
kehadiran pendidikan ditengah kehidupan masyarakat. Yaitu membantu agar
tiap individu mampu menjadi anggauta kesatuan social manusia, tanpa
kehilangan pribadinya masing-masing. Usaha semacam itu masih harus
dilanjutkan oleh individu itu sendiri, bila tiada lagi waktu untuk
mendapatkannya disesuatu perguruan. Sebab secara kodrat ia akan dibebani
untuk membina pribadi anak-anaknya. Sebagai manusia yang bertanggung
jawab atas kemasalahan bersama ia harus menunaikan tugasnya sebagai
Pembina anak-anak mereka. Untuk itu mereka dituntut untuk lebih dahulu
membina diri sendiri, mendidik diri sendiri, membina pribadi diri,
sehingga tingkahlaku, perbuatan maupun ucapannya dapat dipergunakan
sebagai isi bagi si anak, yang juga sudah mulai berusaha membina
dirinya, dengan kemampuannya untuk meniru.
Apapun
yang dilakukan oleh orang-orang yang ada disekitarnya, akan ditirukan
oleh anak-anak. Dengan demikian, betapa harus berhati-hatinya orang tua
membawa diri didepan anak-anak mereka, sebab tiap geraknya, tiap
ucapannya akan diisikan kedalam kandungan kepribadiannya didalam
perkembangannya.
Profil

- Ongko Alam
- Jakarta, DKI Jakrta, Indonesia
- ADD FB : https://www.facebook.com/pSCHIZHOPRENIA Saya biarkan siapapun lebih baik dari pada saya, Yang terpenting adalah saya yang sekarang harus lebih baik daripada saya yang kemarin.
Executive Fashion
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Kamis, 02 Agustus 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung, semoga bermanfaat bagi pembacanya.